Makalah Breast Care









BAB 1
PENDAHULUAN
I.            Latar Belakang
Dalam proses persalinan yang dilakukan di RS, biasanya dapat berupa persalinan normal maupun caesar. Caesar adalah suatu cara melahirkan janin dengan cara membuat sayatan di dinding uterus melalui dinding perut atau vagina (mochtar 1998). Pada pasien yang telah melakukan tindakan persalinan berupa caesar, mempunyai masalah dimana ASI-nya belum dapat keluar. Oleh sebab itu, pasien dapat dilakukan tindakan keperawatan berupa Breast Care.
Perawatan payudara sering disebut Breast Care bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara, memperbanyak atau memperlancar pengeluaran ASI sehingga terjadi kesukaran dalam menyusukan bayinya. Perawatan payudara dilakukan dengan cara pengurutan (Anggraini Y., 2010).
Di RSIA Murni Asih terdapat ruang kebidanan yang didalamnya terdapat pasien ibu melahirkan secara caesar ataupun normal. Ada beberapa pasien ibu melahirkan mengalami kendala terhadap masalah ASI. Dimana ibu harus memerlukan perawatan payudara (breast care). Perawatan payudara ini bertujuan untuk membantu ibu melancarkan keluarnya ASI, menjaga kebersihan payudara, mencegah payudara bengkak. Maka dengan ini, penulis menyimpulkan membuat makalah tentang BREAST CARE pada pasien caesar.

    II.   TUJUAN
2.1  Tujuan Umum
Siswa diharapkan dapat membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia tentang perawatan breast care atau perawatan payudara dengan berdasarkan ilmu yang telah kita miliki. Agar pembaca dapat memahami dan mengerti bagaimana prosedur yang dilaksanakan dengan benar.

2.2  Tujuan Khusus
  siswa :
2.2.1        siswa mampu menjelaskan pengertian dari sesar dan breast care
2.2.2        siswa dapat mengetahui tujuan dari sesar dan breast care
2.2.3         siswa dapat mempraktekkan atau memberi tahu langkah langkah dari        sesar dan breast care
2.2.4        Siswa dapat memberitahu tentang indikasi dan kontra indikasi tentang  sesar dan breast care




BAB 2
LANDASAN TEORI
I.            CAESAR
1.1              PENGERTIAN OPERASI CAESAR
Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan n. (Rustam Mochtar, 1992).
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 1991).
Sesuai pengertian di atas maka penulis mengambil kesimpulan, sectio caesaria adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus persalinan buatan, sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat.
1.2                 TUJUAN OPERASI CAESAR
Dengan Indikasi ibu :
1.2.1        Panggul sempit absolute
1.2.2        Tumor – tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi
1.2.3        Stenosis servik
1.2.4        Plasenta previa
1.2.5        Disproporsi sefalopelvik
1.2.6        Ruptur uteri membengkak
1.3                 Indikasi janin
1.3.1        Kelainan letak (letak lintang, bokong, presentasi dahi dan muka)
1.3.2        Gawat janin
1.3.3        Indikasi sectio caesaria,
1.3.4        disproporsi kepala panggul/CPD//FPD,
1.3.5        Disfungsi uterus,
1.3.6        Distosia jaringan lunak,
1.3.7        Plasenta previa,
1.3.8        Janin besar
1.3.9        Gawat janin
1.3.10    Letak lintang
Kontra indikasi sectio caesaria : pada umumnya sectio caesarian tidak dilakukan pada janin mati, syok, anemi berat, sebelum diatasi, kelainan kongenital berat (monster). Tujuan tindakan dilakukan operasi sesar adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayi melalui sayatan dinding abdomen untuk mengeluarkan bayi dan untuk mencegah terjadimya pendarahan yang abnormall pada ibu dan untuk mempermudah mengeluarkan bayi yang presentasinya tidak tepat seperti presbo.
1.4           PERSIAPAN PASIEN
1.4.1        Terangkan prosedur yang akan dilakukan pada pasien. Jika pasien tidak sadar   terangkan pada keluarganya
1.4.2        Dapatkan persetujuan tindakan medis
1.4.3        Bantu dan usahakan pasien dan keluarganya siap secara mental
1.4.4        Cek kemungkinan alergi dan riwayat medis yang diperlukan
1.4.5         Siapkan contoh darah untuk pemeriksaan hemoglobin dan golongan darah
1.4.6        Cuci dan bersihkan lapangan insisi dengan sabun dan air
1.4.7        Jangan mencukur pubis jika tidak diperlukan karena dapat meningkatkan resiko infeksi
1.4.8        Pantau dan catat tanda vital (tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu)
1.4.9        Berikan pramedikasi yang sesuai
1.4.10    Berikan antasid untuk mengurangi keasaman lambung
1.4.11    Pasang kateter dan monitor pengeluaran urin
1.4.12    Pastikan informasi sudah disampaikan pada seluruh tim bedah

II.            BREAST CARE
2.1  PENGERTIAN BREAST CARE
2.1.1     Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari.  Perawatan payudara untuk ibu nifas yang menyusui merupakan salah satu upaya dukungan terhadap pemberian ASI bagi buah hati
2.1.2     Perawatan payudara sering disebut Breast Care bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara, memperbanyak atau memperlancar pengeluaran ASI sehingga terjadi kesukaran dalam menyusukan bayinya. Perawatan payudara dilakukan dengan cara pengurutan (Anggraini Y., 2010).
2.1.3     Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yang merupakan merupakan makanan pokok bayi baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin (Azwar, 2008)
2.1.4     Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa nifas (masa menyusui) untuk memperlancarkan pengeluaran ASI (Sitti Saleha, 2009).
2.1.5     Perawatan payudara adalah perawatan payudara setelah ibu melahirkan dan menyusui yang merupakan suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar air susu keluar dengan lancar (Suririnah, 2007)


2.2  TUJUAN
2.2.1        Memelihara kebersihan payudara.
2.2.2        Melancarkan keluarnya ASI.
2.2.3         Mencegah bendungan pada payudara/ mencegah payudara bengkak
3.2  ALAT- ALAT BREAST CARE
3.2.1.               washlap 2 buah
3.2.2                 masker (jika perlu)
3.2.3                 waskom 2 buah berisi air hangat dan air dingin
3.2.4                 baraskot
3.2.5                 handscoon
3.2.6                 baby oil
3.2.7                 kapas/kassa
3.2.8                 bengkok
3.2.9                 handuk (jika perlu)


4.2  PROSEDUR BREAST CARE




4.2.1        Tempelkan/ kompres putting ibu dengan  kapas / kassa yang sudah diberi minyak kelapa ( baby oil ) selama ± 5 menit, kemudian puting susu dibersihkan
4.2.2        Melakukan Perawatan Putting dengan Cara :
4.2.3        Jika putting susu normal, lakukan perawatan berikut:
4.2.4        Oleskan minyak pada ibu jari  telunjuk, lalu letakkan pada kedua putting susu. Lakukan gerakan memutar kearah dalam sebanyak 30x putaran untuk kedua putting susu.
4.2.5        Jika putting susu datar atau masuk ke dalam , lakukan tahap berikut:
4.2.6         Letakkan kedua ibu jari disebelah kiri dan kanan putting susu, kemudian tekan dan hentakkan kearah luar menjauhi putting susu secara perlahan.
4.2.7         Letakkan kedua ibu jari diatas dan di bawah putting susu, lalu tekan serta hentakkan kea rah luar menjauhi putting susu secara perlahan.
4.2.8        Melakukan Pengurutan Pada Payudara
4.2.9        Licinkan tangan dengan minyak/baby oil secukupnya
4.2.10    Tempatkan kedua tangan diantara kedua payudara ibu, kemudian diurut kearah atas, terus ke samping, kebawah, melintang sehingga tangan  menyangga payudara (mengangkat payudara) kemudian lepaskan tangan dari payudara.
4.2.11    Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian 3 jari tangan kanan membuat  gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara berakhir pada putting susu. Lakukan tahap yang sama pada payudara kanan. Lakukan 2 kali gerakan pada setiap payudara
4.2.12    Meyokong payudara kiri dengan tangan kiri. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan sisi kelingking mengurut payudara kearah putting susu, gerakan diulang sebanyak 30 kali untuk tiap payudara
4.2.13    Telapak tangan kiri menopang payudara, tangan dikepalkan kemudian buku-buku jari tangan mengurut payudara mulai dari pangkal kea rah putting susu, gerakan ini di ulang sebanyak 30 kali untuk setiap payudara.
4.2.14    Selesai pengurutan, kedua payudara dikompres dengan waslap hangat selama 2 menit, kemudian ganti dengan kompres waslap dingin selama 1 menit.
4.2.15    Keringkan payudara dengan handuk kering dan pakaikan bra












Komentar

Postingan populer dari blog ini

proses pernafasan manusia